Jumat, 26 Oktober 2012

What's wrong

   Sekitar 4 tahun yang lalu ini terjadi,dimana pertanyaan terhadap diri muncul
dan dipertanyakan akan rasa ini .
apa ini?dan apa yang dimaksud ini?

  perkenalan berawal dari mempuyai seorang kawan yang berubah seketika  .
berawal saat masa indah MADABINTAL (MOS) sekolah berlangsung
kami berkenalan dan saling tukar pkiran dia sosok orang yang baik,perhatian dan peduli bahkan jagoan.
hingga suatu ketika kami dekat dan semakin dekat mejadi sahabat :)
  kami dekat dan amat menjalin silatuhrahmi yang baik
benar-benar menjadi sosok sahabat yang amat peduli
kami bersama-sama bahkan banyak menghabiskan waktu luang dirumahnya bermain bercanda tawa  menginap dirumahnya karna kami amat dekat bahkan orang tua kami tau itu semua berjalan biasa-bisa saja dan apa adanya
dan berbincang-bincang akan percintaanya tertawa bersama sheering dn kami amat merasa sangatlah dekat sebagai sosok sahabat,bahkan kami kemana-mana pun selalu bersama menghabiskan canda tawa berdua dan kami saling menyayangi dan saling peduli dan
hari demi hari pun berlalu tiba suatu ketika saat itu terjadi dan kehilangan kesadaraan dimana ku tertidur pulas lelah dan seketika tertidur dia datang dan mengucap kan kata yang tak semestinya
dia berkata  AKU SAYANG KAMU DAN SEPERTINYA AKU MECINTAIMU
dan hampir mencium bibirku sontak seketika ku terbangun tak menyangka,marah dan kecewa akan semua hal yang terjadi tadi,kami bersahabat dan itu hal yang mustahil dan takan perna bisa terjadi ku menyayangimu taapi bukan seperti ini maksudku ucapku!!!
  ku tak menyangka ini terjadi dia ngin melakukan itu terhadapku sahabatnya
dan kau MENCINTAIKU bagaimana bisa!!!!
karna sesungguhnya kau sahabatku dan KAU adalah WANITA

Ini menjadi contoh dan cerita pendek yang setidaknya
kita dapat saling mengingatkan dan dapat mempelajari dari pergaulan kita dan sudut pandang
seseorang terhadap kia
jika seseorang menilai kita buruk belum tentu dia tau apa yang sebenarnya terjadi
karna mereka hanya tau satu,dua,dan tiga saja sikap kita tanpa tau empat,lima dan seterusnya sikap kita .
dan berhati-hatilah daam setiap pergaulan

Minggu, 21 Oktober 2012

Kontruksi Bangunan Kapal

Kontruksi Bangunan Kapal



KONSTRUKSI HALUAN KAPALhaluan kapal adalah bagian depan kapal yang paling besar mendapat tekanan dan tegangan dari luar karena gerakan kapal yang menerjang ombak, konstruksi haluan kapal di buat untuk mengurangi tahanan kapal (ship resistance) pada saat kapal memecah ombak pada saat berlayar. konstruksi haluan kapal harus memenuhi persyaratan yang berlaku, adapun persyaratan dari konstruksi haluan kapal yaitu sebagai berikut :



Jenis gading gading kapal
1.gading haluan
2.gading buritan
3.gading simpul


PENGERTIAN TONASE :
Kapal ialah sebuah benda terapung yang digunakan untuk sarana pengangkutan di atas air.
Besar kecilnya kapal dinyatakan dalam ukuran memanjang, membujur, melebar, melintang, tegak, dalam dan ukuran isi maupun berat.
Guna dari ukuran – ukuran ini untuk mengetahui besar kecilnya sebuah kapal, besar kecilnya daya angkut kapal tersebut dan besarnya bea yang akan dikeluarkan.

TONASE SEBUAH KAPAL DAPAT DIPERINCI Sbb :
1. Isi kotor ( Gross Tonnage) GT
2. Isi kotor besarnya tertera di sertifikat kapal itu, Isi kotor merupakan jumlah
3. Isi ruangan di bawah geladak ukur atau geladak tonase
4. Isi ruangan / tempat – tempat antara geladak kedua dan geladak atas
5. Isi ruangan – ruangan yang tertutup secara permanen pada geladak atas atau geladak di atasnya
6. Isi dari ambang palka (1/2 % dari BRT kapal )
7. Isi atau volume ruangan di bawah geladak ukur mengandung pengertian volume dari ruangan - ruangan yang dibatasi oleh :
8. Disebelah atas oleh geladak jalan terus paling atas
9. Di sebelah bawah oleh bagian atas dari lajur dasar dalam.
10. Di sebelah samping oleh bagian sebelah dalam gading – gading.

PLIMSOLL MARK
Ialah Sebuah tanda pada kedua lambung kapal untuk membatasi sarat maksimum. Tanda ini dibuat dengan maksud agar setiap kapal membatasi berat muatan yang diangkutnya sesuai dengan jenis kapal dan musim yang berlaku di tempat dimana kapal tersebut berlayar 

Singkatan di markah kambangan
lambung timbul kapal/Merkah Kambangan/Plimsol Mark
S = Musim panas
W = Musim Dingin
WNA = Musim Dingin Atlantik Utara
T = Daerah Tropis
FW = Daerah Air Tawar
TFW = Daerah Air Tawar di tempat Tropis

Jenis Jenis Alat Navigasi diatas Kapal Bagian dua



Pada postingan kali ini saya mencoba menuliskan jenis jenis alat navigasi yang sangat membantu kita dalam pelayaran,seperti Echo sounder(perum gema)dan cara kerjanya.Ada juga topdal dan cara kerjanya.Banyak sekali jenis jenis alat navigasi yang membantu kita dalam pelayaran terutama pelaut,namun butuh keterampilan khusus untuk mempergunakanya dan tentunya melalui bimbingan diklat yang diadakan beberapa badan negara dan sekolah kemaritiman atau pelayaran.


Echo sounder(perum gema) adalah

Peralatan yang di gunakan untuk menentukan kedalaman air dengan mengukur interval waktu antara pemancar gelombang suara dengan penerima pantulan gema dengan dari dasar laut.

Cara kerjanya adalah:
merubah energy listrik menjadi getaran2 di dalam air dan menjadi dalam bentuk impus2 vertikal kedasar laut dan sebagian energy yang di pantulkan itu di tangkap kembali sebagai gema oleh alat tersebut.getaran lebih dari 20.000 di sebut ultra sonere atau super sonis/getaran tinggi.
Transducer
Alat yang di pasang di badan kapal untuk pancarkan cahaya tunggal sebagai pengirim dan penerima sinyal gelombang suara,supaya kerja lebih maksimal





keuntungan perum gema (echo sounder) terhadp jenis perum lain :
1.Pengukuran dapat berlangsung terus menerus
2.Pengukuran dapat dilakukan dengan kecepatan kapal
3.Dapat diperoleh gambaran profit dari dasar laut yang dilalui
4.Dapat dengan segera diketahui tempat tempat yang dangkal yang dilalui
5.Pelayanannya mudah
6.Dapat mengukur dengan seksama pada kedalaman ±2 dm dibawah lunas kapal
7.Pengukuran dapat dilakukan pada setiap keadaan cuaca dan kecepatan

Kerugian perum gema (echo sounder) terhadp jenis perum lain :
1.Harganya mahal dan pemeliharaanya sukar
2.Pengukuran dapat dipengaruhi oleh adanya gelembung gelembung udara yang terdapat dibawah lunas kapal
3.Adanya benda benda yang melayag didalam air (kayu, kototran, gerombolan ikan) dapat mempengaruhi pengukuran
4. Hasil pengukuran masih harus dikoreksi lagi dengan sarat/dfrat kapal, koreksi pythagoras, koreksi garis nol dan koreksi maka suratan

Koreksi echo sounder
Jika zeroline ditempatkan pada skala nol koreksi total adalah jumlah kedalaman transducer di bawah permukaan air dan koreksi yang didapatkan pada kalibrasi echosounder.
Jika zeroline ditempatkan pada skala yang sama dengan kedalaman transducer di bawah air maka hanya perlu ditambahkan koreksi kalibrasi saja.

Fungsi perum adalah :
Untuk mengetahui kedalaman air yang sebenarnya sesuai dengan kedalaman dipeta

macam-macam perum
Perum Tangan (perum klasik)
Perum Mesin (perum mekanikal)
Perum Moderen ( perum Listrik)

Cara menyiapakan tali perum
Cara menyiapkan tali perum agar tdk memanjang adl tali yg sdh dipersiapkan direntangkan direntangkan pd 2 tiang yg berjarak cukup jauh & ditengahnya diberi pemberat. Hal ini berlangsung kira2 selama 1 minggu & setiap hari tali dibasahi dgn air.supaya efektip.

Cara memberikan merkah2 pd tali perum adalah :
1.setiap panjang  tali 3,13,23,dst ditandai kain warna merah
2.setiap panjang  tali 5,15,25dst ditandai kain warna putih
3.setiap panjang  tali 7,17,27dst ditandai kain warna biru
4.setiap panjang  tali 10,20,30 dst ditandai dgn sepotong kulit yg diberi lubang 1,2,3 dst atau dpt jg diberikan tanda 2 simpul dst 
5.sedangkan pada kepanjangan tali yang tidak disebutkan diatas yaitu 1,2,4,6,8,9,11dst dgn tali warna putih(tidak berwarna)

Fungsi dari topdal
Untuk mengetahui kecepatan suatu kapal

Macam macam topdal
1.Topdal tangan (klasik)
2.Topdal mesin (topdal tunda)
3.Moderen atau topdal listrik
4.Topdal pilot
5.topdal chemikeff

Bagian-bagian alat topdal tunda(mesin) terdiri
a. Apung apung yang dilengkapi dengann 4 sirip(log fin)
b. pemberat & pesawat
c.Tali tunda dan roda pengatur
d.Alat penghitung yang disebut lonceng penghitung 

Isyarat Kebakaran Dan Orang Jatuh Ke Laut Di Kapal

Isyarat Kebakaran Dan Orang Jatuh Ke Laut Di Kapal



isyarat kebakaran
dengan kode suling atau bel satu pendek dan satu panjang secara terus menerus seperti berikut :
Isyarat sekoci / meninggalkan kapal
isyarat yang dibunyikan adalah melalui bel atau suling kapal sebanyak 7 (tujuh) pendek dan satu panjang secara terus menerus

 Isyarat orang jatuh ke laut
Dalam pelayaran sebuah kapal dapat saja terjadi orang jatuh ke laut, bila seorang awak kapal melihat orang jatuh ke laut, maka tindakan yang harus dilakukan adalah :

1.  Berteriak "Orang jatuh ke laut"
2.  Melempar pelampung penolong (lifebuoy)
3.  Melapor ke Mualim jaga.
4.  Selanjutnya Mualim jaga yang menerima laporan adanya orang jatuh ke laut dapat melakukan manouver kapal untuk berputar mengikuti ketentuan "Willemson Turn" atau "Carnoevan turn" untuk melakukan pertolongan.
Bila ternyata korban tidak dapat ditolong maka kapal yang bersangkutan wajib menaikkan bendera internasional huruf "O".

Prinsip Tugas Jaga Navigasi


TUGAS JAGA NAVIGASI

Prinsip – prinsip yang harus diperhatikan dalam melaksanakan suatu tugas jaga navigasiI adalah sebagai berikut :

Perwira yang bertugas jaga navigasi merupakan wakil nakhoda, dan selalu bertanggung jawab atas navigasi yang aman dan mematuhi Peraturan Internasional Pencegahan Tubrukan di Laut – tahun 1972 atau di singkat P2TL.Adapun beberapa aturan yang sudah di buat dan di sepakati dalam peraturan internasional baik amendemen terdahulu maupun yang baru di Manila




Pengamatan (look out)tugas jaga navigasi

Suatu pengamatan yang baik harus selalu dilaksanakan sesuai dengan aturan 5 dari P2TL, dengan tujuan untuk;

A. Menjaga kewaspadaan secara terus menerus dengan penglihatan dan juga dengan sarana yang ada, sehubungan dengan setiap perubahan penting dalam hal suasana pengoperasian

B. Memperhatikan sepenuhnya situasi‐situasi dan resiko tubrukan, kandas dan bahaya navigasi lainnya
C. Mendeteksi kapal‐kapal atau pesawat terbang yang sedang dalam bahaya, orang‐orang yang mengalami kecelakaan kapal, kerangka kapal, serta bahaya‐bahaya lain yang mengancam navigasi.

Petugas pengamat harus mampu memberikan perhatian penuh untuk menjamin suatu pengamatan yang baik dan tidak boleh diberi tugas lain kapada seorang pengamat. Karena dapat mengganggu pelaksanaan pengamatan.


Tugas seorang pengamat dan tugas seorang pemegang kemudi harus terpisah.

a. Pemegang kemudi tidak boleh merangkap tugas seorang pengamat , kecuali kapal‐kapal kecil dimana tidak ada gangguan pandangan malam hari
b. Seorang pengamat dapat melaksanakan tugas jaga navigasi sendiri untuk melakukan pengamatan pada siang hari, dengan ketentuan;
 Situasi yang ada telah diperhitungkan secara cermat dan tidak diragukan lagi keamanannya, seperti; keadaan cuaca, jarak nampak, kepadatan lalu lintas, bahaya bahaya navigasi, perhatian yang perlu diberikan jika berlalu lintas di dalam atau di dekat bagan pemisah lalu lintas

Bantuan secepatnya dapat diberikan ke anjungan jika setiap perubahan situasi memang memerlukan.


Dalam menentukan komposisi tugas jaga navigasi, Nakhoda harus mempertimbangkan semua faktor yang relevan. Sebagai berikut;


Jarak nampak, keadaan cuaca dan laut

Kepadatan lalu lintas dan aktivitas lain dimana kapal sedang berlayar
Perhatian yang perlu jika sedang berlayar di dalam atau di dekat bagan pemisah lalu lintas
Beban kerja tambahan yang disebabkan oleh sifat kapal.
Kemampuan untuk menjalankan tugas setiap anggota tugas jaga
Kompetensi para perwira dan awak kapal lainnya
Pengalaman setiap perwira tugas jaga dan pengetahuan tentang peralatan, prosedur dan kemampuan olah gerak kapal.
Kemampuan dalam komunikasi radio dan tersedianya bantuan secepatnya ke anjungan jika diperlukan
Kemampuan operasional instruman dan alat pengendali di anjungan, termasuk sistem tanda bahaya.
Sifat kapal dan olah geraknya
Ukuran kapal dan medan pandangan dari tempat pengamat.
Tata ruang anjungan
Setiap standar, prosedur yang berkaitan dengan pengaturan tugas jaga dan kemampuan melaksanakan tugas jaga sesuai dengan yang ditetapkan oleh organisasi

Melaksanakan Tugas Jaga Navigasi

Perwira yang melaksanakan tugas jaga navigasi harus;
A. Melaksanakan tugas jaga di anjungan
B. Tidak diperkenankan meninggalkan anjungan sebelum diganti.
C. Terus melaksanakan tanggung jawab navigasi secara aman, meskipun Nakhoda ada di anjungan. Kecuali jika diberitahu secara khusus bahwa Nakhoda mengambil alih tanggung jawab dan pemberitahuan ini harus saling dimengerti.
D. Jika merasa ragu dengan tindakan yang harus dilakukan untuk keselamatan kapal harus segera memberitahu Nakhoda.

Selama tugas jaga, haluan, posis dan kecepatan kapal harus diperiksa secara berkala dengan semua peralatan navigasi yang ada, untuk menjamin bahwa kapal berada pada haluan yang telah direncanakan.


Perwira tugas jaga harus memiliki pengetahuan tentang cara pengoperasian dan kemampuan operasional seluruh peralatan navigasi yang ada.


Perwira tugas jaga navigasi tidak boleh merangkap atau diberi tugas lain yang dapat mengganggu keselamatan navigasi


Perwira tugas jaga navigasi harus menggunakan seluruh peralatan navigasi seefektif mungkin.


Jika menggunakan RADAR, perwira tugas jaga harus mengingat pada ketentuan yang termuat di dalam P2TL, sehubungan dengan penggunaan RADAR.


Jika diperlukan, perwira tugas jaga navigasi tidak boleh ragu untuk menggunakan kemudi, mesin dan sistem semboyan bunyi yang ada.


Perwira tugas jaga navigasi mengetahui mengetahui sifat olah gerak kapal, jarak henti dan juga mempertimbangkan bahwa kapal lain memiliki sifat olah gerak yang berbeda.


Harus dilakukan pencatatan secara baik selama tugas jaga, sehubungan dengan olah gerak kapal dan aktifitas yang berkaitan dengan navigasi.


Perwira tugas jaga harus selalu menjamin bahwa pengamatan yang baik Terus menerus dilakukan.


Pengujian kemampuan operasional peralatan navigasi harus dilakukan sesering mungkin yang dapat dilaksanakan. Pengujian ini harus dicatat. Dan pengujian ini juga dilaksanakan sebelum tiba dan sebelum berangkat dari pelabuhan.


Perwira tugas jaga navigasi harus melakukan pemeriksaan tetap untuk menjamin bahwa:

A. Kemudi otomotis atau orang yang menjalankan kemudi tangan mengikuti haluan dengan benar.
B. Kesalahan pada standar kompas ditentukan sedikitnya sekali setiap putaran tugas jaga, dan setelah perubahan haluan yang cukup besar. Kompas standard an kompas gyro sering dibandingkan, dan repeaterrepeater disamakan dengan kompas induk
C. Kemudi otomatis harus di uji secara manual paling sedikit setiap satu putaran tuga sjaga
D. Lampu navigasi dan lampu isyarat peralatan navigasi lain berfungsi dengan baik
E. Peralatan radio berfungsi dengan baik
F. Alat kendali UMS, tanda bahaya dan indikator‐indikator berfungsi dengan baik.

Perwira tugas jaga navigasi harus ingat untuk selalu mematuhi persyaratan‐persyaratan SOLAS tahun 1974, dengan mempertimbangkan;

A. Keharusan menempatkan seorang awak kapal untuk mengemudikan kapal dan untuk beralih ke kemudi tangan dalam situasi yang mengijinkan guna memungkinkan penanggulangan setiap kemungkinan bahaya secara aman.
B. Jika kapal dikemudikan secaa otomatis, akan sangat berbahaya jika membiarkan terus berkembang sampai pada suatu ketika perwira tugas jaga navigasi tidak memperoleh bantuan dan harus menghentikan pelaksanaan pengamatannya karena mengambil suatu tindakan darurat tertentu.

Perwira‐perwira yang melaksanakan tugas jaga navigasi harus sepenuhnya mengenal penggunaan semua alat bantu navigasi elektronik.


Perwira tugas jaga navigasi harus menggunakan RADAR setiap kali terjadi atau diperkirakan akan terjadi berkurangnya jarak nampak, perairan yang padat, sambil memperhatikan keterbatasan kemapuan RADAR yang ada.


Perwira tugas jaga navigasi harus menjamin bahwa skala jarak RADAR yang digunakan diubah secara berkala, sehingga setiap sasaran dapat terdeteksi sedini mungkin.


Skala jarak RADAR harus dipilih yang memadai dan diamati secara cermat, serta harus menjamin bahwa analisa sistematis dan plotting dilakukan sedini mungkin


Perwira tugas jaga navigasi harus memberitahu Nakhoda;

A. Jika terjadi atau diperkirakan akan terjadi berkurangnya jarak nampak.
B. Jika kondisi lalu lintas dan olah gerak kapal lain mengharuskan perhatian khusus
C. Jika sulit mempertahankan haluan yang benar.
D. Jika tidak melihat daratan, tidak ada rambu navigasi, atau tidak mendengar semboyan bunyi pada waktu yang telah diperkirakan
E. Jika secara tidak terduga melihat adanya daratan atau rambu navigasi atau jika terjadi perubahan semboyan bunyi.
F. Jika terjadi kerusakan mesin, telegrap, mesin kemudi, peralatan penting lain untuk navigasi , sistem tanda bahaya dan indikator.
G. Jika peralatan radio tidak berfungsi.
H. Jika dalam cuaca buruk merasa ragu tentang kemungkinan akibat buruk yang akan terjadi.
I. Jika kapal menemui setiap bahaya navigasi, seperti gunung es atau kerangka kapal
J. Jika dalam keadaan darurat atau ragu mengambil keputusan

Meskipun ada keharusan untuk memberitahu nakhoda seperti tersebut di atas, perwira tugas jaga navigasi juga tidak boleh ragu untuk mengambil tindakan secepatnya demi keselamatan kapal jika situasi memang mengharuskan.


Perwira tugas jaga navigasi harus memberi petunjuk‐petunjuk dan informasi yang perlu kepada bawahan yang membantu tugas jaga, yang akan menjamin suatu pelaksanaan tugas jaga yang aman serta pengamatan yang baik.


SERAH TERIMA TUGAS JAGA

Perwira pengganti harus menjamin bahwa anggota‐anggota tugas jaga yang membantunya, mampu menjalankan tugas‐tugasnya. Khususnya penyesuaian diri dengan pandangan di malam hari. Perwira pengganti tidak boleh mengambil alih tugas jaga sebelum daya pandangnya sepenuhnya telah menyesuaikan dengan kondisi yang ada.

Sebelum mengambil alih tugas jaga, perwira pengganti harus memahami hal‐hal sebagai berikut;

A. Perintah‐perintah harian dan petunjuk‐petunjuk khusus lain dari nakhoda, yang berkaitan dengan navigasi
B. Posisi, haluan, kecepatan, dan sarat kapal
C. Gelombang laut pada saat itu atau yang diperkirakan, arus laut, cuaca, jarak nampak, dan pengaruh‐pengaruhnya terhadap haluan dan kecepatan kapal
D. Prosedur‐prosedur penggunaan mesin induk untuk olah gerak, jika mesin induk berada dibawah kendali anjungan
E. Situasi navigasi, termasuk;
‐ Kondisi operasional seluruh peralatan navigasi dan peralatan pengamanan yang sedang digunakan atau yang mungkin akan digunakan selama tugas jaga
‐ Kesalahan‐kesalahan kompas gyro dan kompas magnetic
‐ Ada dan terlihatnya kapal‐kapal lain atau adanya kapal‐kapal yang tidak terlalu jauh dari kapal sendiri
‐ Kemungkinan adanya efek‐efek kemiringan, trim, bj air terhadap jarak lunas kapal dengan dasar laut.

Jika pada suatu saat perwira tugas jaga navigasi harus diganti dalam keadaan sedang melakukan olah gerak kapal atau tindakan untuk menghindari bahaya yang mengancam, maka pergantian tugas jaga harus ditangguhkan sampai tindakan olah gerak telah selesai

SEXTANS

Jenis Jenis Alat Navigasi diatas Kapal Bagian Empat

Beragam kegunaan dan jenis jenis alat navigasi yang di gunakan di atas kapal,kali ini kita mengulas informasi pokon pokoknya saja dari kegunaan alat navigasi tersebut.Dari sextant,Azimuth circle,pedoman gasing ,pedoman magnet,dan macam macam alat baringn di atas kapal yang kita gunakan sehari hari.Jenis


jenis alat navigasi tersebut hanya sebagai alat bantu kita dalam berlayar dalam menentukan posisi dan kecepatan kapal serta mempermudah kita dalam melakukan tugas dalam keseharian di atas kapal.Adapun alat navigasi tersebut adalah :
Bagian bagian sextant
1.kerangka (framo)
2.handle / gagang
3.lembidang busur
4.sekrup / clamb
5.nonius (micrometer drum)
6.teropong
(teropong panjang menghasilka bayangan mata terbalik)
(teropong pendek menghasilkan bayangan semu tegang)
7.penyangga teropong
8.dua (2) kaca berwarna




Kesalahankesalahan pada sextant
Ada 7 kesalahan tapi 3 anyg tdak dapat di perbaiki:
1.kesalahan prismatik disebabkan oleh kaca berwarna
2.kesalahan pembagian skala (graduation error) terjadi pada bagian bagian lembidang busur, tromol micrometer, dan vernier/nonius karena penguratan yang salah
3.kesalahan sentries
Adapun kesalahan kesalahan  yang berhubungan dengan tegang lurusan cermin bias di perbaiki sendiri.

Koreksi koreksi pada sextant
1.koreksi index / kolinamasi
2.koreksi tinggi mata
3.Koreksi tinggi benda angkasa
4.koreksi repraksi (pembiasan)
5.semi diameter koreksi
6.koreksi parallax

Macam macam alat baring
1.model alat baring jarum semat
2.model alat baring pejela celah benang
3.model alat baring Thomson

Azimuth circle
Pejela celah benang dengan tambahan alat khusus prisma pantul 45’ yg dirancang untuk menghitung azimuth matahari
Prinsip kerja pedoman magnet
Prinsip kerjanya tergantung pada sifat sifat sebuah magnet batang dan pengaruh medan magnet bumi

Prinsip kerja pedoman gyro
Prinsip kerja nya tidak tergantung pada sifat sipat magnet melainkan pada cara kerja sebuah gyroscope yg tergantung pada sumber tenaga listrik kapal


Pedoman magnet kering
Bagian2 pedoman magnet kering
1.piringan pedoman
2.ketel pedoman
3.cincin lenza (penggantung)
4.rumah pedoman\

Pedoman magnet basah
Bagian2 pedoman magnet basah
1.tutup kaca
2.tanduk
3.sumbat untuk menambah cairan
4.pengapung
5.batang magnet dalam bumbung kuningan
6.semat
7.tromol berpegas
8.jembatan kuning untuk menyangga semat
9.pemberat
10.ketel
11.cairan

 Tiga jenis pedoman magnet di kapal
1.pedoman standar
2.pedoman kemudi
3.pedoman darurat
4.pedoman sekoci (berdiri sendiri)

Syarat syarat piringan pedoman yang baik
1.harus ringan,sungkup piringan bagian bawah harus licin
2.tidak memiliki kesalahan kolimasi
3.pembagian derajat harus jelas dan mudah dibaca
4.besarnya piringan harus seimbang dengan besar ketel
5.piringan pedoman harus tenang
6.piringan pedoman harus peka
7.waktu ayun piringan harus cukup besar, min 14 det

Salah kolimasi piringan pedoman
Sudut penyimpangan antara jarum jarum magnet dan garis hubung arah utara-selatan mawar pedoman

Syarat ketel pedoman yang baik
1.tidak boleh mengandung magnet
2.tutup kaca bening bagian datar harus datar
3.dalam setiap keadaan posisi ketel tidak boleh menyentuh bagian bagian pedoman yang lain
4.semat/pasak pedoman harus benar benar  terpasang vertical
5.tuas/paku pada kaca bening harus tepat di titik pusat piringan/mawar pedoman
6.garis layar tepat pada bidang lunas tinggi kapal

Panjang tali pelopor / simson tiller rope (+-  60 -75 m)
1.Kecepatan 10 mil/jam= 40 depa
2.kecepatan 15 mil/jam= 50-55 depa
3.kecepatan 18 mil/jam= 65-70

skal beaufart adalah
sebuah alat untuk mengukur kekuatan angin laut di publikasikan tahun 1808 yang member angka2 skala 0-12 cm


pengertian Clock speed
adalah ukuran dari seberapa besar kecepatan  menyelesaikan perhitungan dasar dan operasi. Ini diukur sebagai dalam frekuensi `hertz, dan paling sering mengacu pada kecepatan CPU vatau Central Processing Unit. 

Water reperance
merupakan sebuah fungsi yang digunakan untuk mengganti karakter tertentu yang terdapat di dalam sebuah isi variabel dia

GPS

Globa Positioning System

Global Positioning System
I INTRODUCTION
Global Positioning System (GPS), space-based radio-navigation system (see Navigation), consisting of 24 satellites and ground support. GPS provides users with accurate information about their position and velocity, as well as the time, anywhere in the world and in all weather conditions.
II HISTORY AND DEVELOPMENT
GPS, formally known as the Navstar Global Positioning System, was initiated in 1973 to reduce the proliferation of navigation aids. GPS is operated and maintained by the United States Department of Defense. By creating a system that overcame the limitations of many existing navigation systems, GPS became attractive to a broad spectrum of users. GPS has been successful in classical navigation applications, and because its capabilities are accessible using small, inexpensive equipment, GPS has also been used in many new applications.
III HOW GPS WORKS
GPS determines location by computing the difference between the time that a signal is sent and the time it is received. GPS satellites carry atomic clocks that provide extremely accurate time (see Clocks and Watches: Atomic Clocks). The time information is placed in the codes broadcast by the satellite so that a receiver can continuously determine the time the signal was broadcast. The signal contains data that a receiver uses to compute the locations of the satellites and to make other adjustments needed for accurate positioning. The receiver uses the time difference between the time of signal reception and the broadcast time to compute the distance, or range, from the receiver to the satellite. The receiver must account for propagation delays, or decreases in the signal's speed caused by the ionosphere and the troposphere. With information about the ranges to three satellites and the location of the satellite when the signal was sent, the receiver can compute its own three-dimensional position.
An atomic clock synchronized to GPS is required in order to compute ranges from these three signals. However, by taking a measurement from a fourth satellite, the receiver avoids the need for an atomic clock. Thus, the receiver uses four satellites to compute latitude, longitude, altitude, and time.
IV THE PARTS OF GPS
GPS comprises three segments: the space, control, and user segments. The space segment includes the satellites and the Delta rockets that launch the satellites from Cape Canaveral, in Florida. GPS satellites fly in circular orbits at an altitude of 20,100 km (12,500 mi) and with a period of 12 hours. The orbits are tilted to the earth's equator by 55 degrees to ensure coverage of polar regions. Powered by solar cells, the satellites continuously orient themselves to point their solar panels toward the sun and their antennas toward the earth. Each satellite contains four atomic clocks.
The control segment includes the master control station at Falcon Air Force Base in Colorado Springs, Colorado, and monitor stations at Falcon Air Force Base and on Hawaii, Ascension Island in the Atlantic Ocean, Diego Garcia Atoll in the Indian Ocean, and Kwajalein Island in the South Pacific Ocean. These stations monitor the GPS satellites. The control segment uses measurements collected by the monitor stations to predict the behavior of each satellite's orbit and clock. The prediction data is uplinked, or transmitted, to the satellites for transmission to the users. The control segment also ensures that the GPS satellite orbits and clocks remain within acceptable limits.
The user segment includes the equipment of the military personnel and civilians who receive GPS signals. Military GPS user equipment has been integrated into fighters, bombers, tankers, helicopters, ships, submarines, tanks, jeeps, and soldiers' equipment. In addition to basic navigation activities, military applications of GPS include target designation, close air support, “smart” weapons, and rendezvous.
With more than 500,000 GPS receivers, the civilian community has its own large and diverse user segment. Surveyors use GPS to save time over standard survey methods. GPS is used by aircraft and ships for en route navigation and for airport or harbor approaches. GPS tracking systems are used to route and monitor delivery vans and emergency vehicles. In a method called precision farming, GPS is used to monitor and control the application of agricultural fertilizer and pesticides. GPS is available as an in-car navigation aid and is used by hikers and hunters. GPS is also used on the Space Shuttle (see Space Exploration: Space Shuttle). Because the GPS user does not need to communicate with the satellite, GPS can serve an unlimited number of users.
V GPS CAPABILITIES
GPS is available in two basic forms: the standard positioning service (SPS) and the precise positioning service (PPS). SPS provides a horizontal position that is accurate to about 100 m (about 330 ft); PPS is accurate to about 20 m (about 70 ft). For authorized users—normally the United States military and its allies—PPS also provides greater resistance to jamming and immunity to deceptive signals.
Enhanced techniques such as differential GPS (DGPS) and the use of a carrier frequency processing have been developed for GPS (see Carrier Wave). DGPS employs fixed stations on the earth as well as satellites and provides a horizontal position accurate to about 3 m (about 10 ft). Surveyors pioneered the use of a carrier frequency processing to compute positions to within about 1 cm (about 0.4 in). SPS, DGPS, and carrier techniques are accessible to all users.
The availability of GPS is currently limited by the number and integrity of the satellites in orbit. Outages due to failed satellites still occur and affect many users simultaneously. Failures can be detected immediately and users can be notified within seconds or minutes depending on the user's specific situation. Most repairs are accomplished within one hour. As GPS becomes integrated into critical operations such as traffic control in the national airspace system, techniques for monitoring the integrity of GPS on-board and for rapid notification of failures are being developed and implemented.
VI THE FUTURE OF GPS
As of 2001, 24 GPS satellites were in operation. Replenishment satellites are ready for launch, and contracts have been awarded to provide satellites into the 21st century. GPS applications continue to grow in land, sea, air, and space navigation. The ability to enhance safety and to decrease fuel consumption will make GPS an important component of travel in the international airspace system. Airplanes will use GPS for landing at fogbound airports. Automobiles will use GPS as part of intelligent transportation systems. Emerging technologies will enable GPS to determine not only the position of a vehicle but also its altitude.


GPS menentukan penempatan dengan komputasi perbedaan [itu] antar[a] waktunya yang suatu isyarat dikirim dan waktunya [itu] diterima. GPS satelit membawa jam atom yang menyediakan waktu sangat akurat ( lihat Jam dan [Arloji/Penantian]: Jam Atom). Waktunya informasi ditempatkan siaran kode oleh satelit sedemikian sehingga suatu penerima dapat secara terus-menerus menentukan waktunya isyarat adalah menyiarkan. Isyarat berisi data yang suatu penerima menggunakan untuk menghitung penempatan satelit dan untuk membuat lain penyesuaian yang diperlukan untuk [yang] memposisikan akurat. Penerima menggunakan waktunya perbedaan antar[a] waktunya resepsi isyarat dan waktu siaran untuk menghitung jarak [itu], atau mencakup, dari penerima kepada satelit [itu]. Penerima harus meliputi keterlambatan perkembangbiakan, atau penurunan kecepatan isyarat disebabkan oleh ionospher [itu] dan troposphere [itu]. Dengan informasi tentang cakupan [bagi/kepada] tiga satelit dan penempatan satelit ketika isyarat telah dikirim, penerima dapat menghitung three-dimensional sendiri memposisikan.
Suatu jam atom yang disamakan ke GPS diperlukan dalam rangka menghitung terbentang dari tiga isyarat ini . Bagaimanapun, dengan suatu pengukuran dari suatu satelit keempat, penerima menghindari kebutuhan akan suatu jam atom. Seperti itu, penerima menggunakan empat satelit untuk menghitung garis lintang, garis bujur, ketinggian, dan waktu.

IV BAGIAN DARI GPS
GPS meliputi tiga segmen: [ruang;spasi], kendali, dan segmen pemakai. Segmen [Ruang;Spasi] meliputi satelit [itu] dan Delta meluncur itu meluncurkan satelit [itu] dari Tanjung/Mantol Canaveral, di (dalam) Florida. GPS satelit terbang orbit lingkar pada suatu ketinggian 20,100 km ( 12,500 mi (3)) dan dengan masa 12 jam. Garis edar dimiringkan kepada katulistiwa bumi oleh 55 derajat tingkat untuk memastikan pemenuhan [dari;ttg] daerah kutub. bertenaga mesin Oleh sel matahari, satelit [yang] secara terus-menerus mengorientasi diri mereka untuk menunjuk panel [yang] matahari mereka ke arah matahari dan antena mereka ke arah bumi. Masing-Masing satelit berisi empat jam atom.
Segmen Kendali meliputi stasiun kendali guru [itu] pada Angkatan Udara Burung elang falcon Dasarkan Colorado [Musim semi/ mata air], Colorado, dan setasiun monitor pada Dasar Angkatan Udara Burung elang falcon dan pada [atas] Hawaii, Pulau Kenaikan di (dalam) Samudra Lautan Atlantik, Diego Garcia Pulau karang di (dalam) Lautan India, dan Kwajalein Pulau di (dalam) Lautan Teduh Selatan. Setasiun ini memonitor [itu] GPS satelit. Segmen Kendali menggunakan pengukuran yang dikumpulkan oleh setasiun monitor untuk meramalkan perilaku dari tiap jam dan garis edar satelit. Data Ramalan adalah uplinked, atau dipancarkan, kepada satelit untuk transmisi kepada para pemakai [itu]. Segmen Kendali juga memastikan bahwa [itu] GPS garis edar satelit dan sisa jam di dalam batas bisa diterima.
Segmen Pemakai meliputi peralatan personil militer dan warganegara [siapa] yang menerima GPS isyarat. Militer GPS pemakai peralatan telah terintegrasi ke dalam pejuang, bomber, kapal tangki, helikopter, kapal, kapal selam, tangki/tank, jeep, dan peralatan prajurit. Sebagai tambahan terhadap aktivitas ilmu pelayaran basis dasar, aplikasi militer GPS meliputi tujuan target, menutup pen;dukungan udara,

GPS KEMAMPUAN
GPS ada tersedia di (dalam) dua format basis dasar: standard yang memposisikan [jasa;layanan] ( SPS) dan yang tepat memposisikan [jasa;layanan] ( PPS). SPS menyediakan suatu posisi horisontal yang adalah akurat ke sekitar 100 m ( sekitar 330 ft); PPS adalah akurat ke sekitar 20 m ( sekitar 70 ft). Karena [yang] diberi hak users-normally Militer Amerika Serikat dan allies-PPS nya juga menyediakan pembalasan lebih besar [bagi/kepada] menyumbat dan imunitas ke isyarat menipu.
Teknik yang ditingkatkan seperti diferensial GPS ( DGPS) dan penggunaan suatu freknensi pembawa pengolahan telah dikembangkan untuk GPS ( lihat [Gelombang/Lambaian] Pembawa). DGPS mempekerjakan setasiun ditetapkan;perbaiki pada [atas] bumi seperti halnya satelit dan menyediakan suatu posisi horisontal yang akurat ke sekitar 3 m ( sekitar 10 ft). Para pensurvei memelopori penggunaan suatu pengolahan freknensi pembawa untuk menghitung posisi ke di dalam sekitar 1 cm ( sekitar 0.4). SPS, DGPS, dan teknik pengangkut adalah dapat diakses [bagi/kepada] semua para pemakai.
Ketersediaan GPS sekarang ini terbatas oleh nomor;jumlah dan integritas satelit di (dalam) garis edar. Outages dalam kaitan dengan satelit digagalkan masih terjadi dan mempengaruhi para pemakai banyak orang [yang] secara serempak. Kegagalan dapat dideteksi dengan seketika dan para pemakai dapat diberitahu dalam beberapa detik atau beberapa menit yang tergantung pada situasi pemakai spesifik [itu]. Kebanyakan pekerjaan pembetulan terpenuhi di dalam satu jam. [Seperti/Ketika] GPS menjadi terintegrasi ke dalam operasi kritis seperti lalu lintas mengendalikan airspace sistem yang nasional, teknik untuk monitoring integritas GPS diatas kapal dan untuk pemberitahuan kegagalan [yang] cepat dikembangkan dan diterapkan.

VI MASA DEPAN GPS
Mulai dari 2001, 24 GPS satelit sedang bekerja. Satelit Pengisian kembali adalah siap untuk peluncuran, dan kontrak telah diberikan kepada menyediakan satelit ke dalam abad 21 [itu]. GPS aplikasi melanjut untuk berkembang dalam daratan, laut, udara, dan ilmu pelayaran [ruang;spasi]. Kemampuan untuk tingkatkan keselamatan dan untuk ber/kurang pemakaian bahanbakar akan membuat GPS suatu komponen [yang] penting bepergian airspace sistem yang internasional. Pesawat udara akan menggunakan GPS untuk mendaratkan pada pelabuhan udara terhalang kabut. Mobil akan menggunakan GPS sebagai bagian dari sistem transportasi cerdas. Muncul teknologi akan memungkinkan GPS untuk menentukan tidak hanya posisi suatu sarana (angkut) tetapi juga ketinggian nya.

SEXTAN



1 . Pengertian

Dalam Navigasi Astronomi yang di maksud Sextant adalah : suatu instrumen yang digunakan untuk mengukur sudut antara dua benda yang terlihat. Penggunaan utamanya adalah untuk menentukan sudut antara benda langit dan cakrawala yang dikenal sebagai ketinggian. Membuat pengukuran ini dikenal sebagai objek pengamatan, pengambilan gambar objek, atau mengambil pemandangan yang menakjubkan. Sudut, dan waktu ketika diukur dapat digunakan untuk menghitung garis posisi pada grafik bahari atau aeronautika.


2 . Fungsi

Sebuah penggunaan umum dari sekstan ini adalah untuk melihat matahari di siang hari untuk menemukan lintang seseorang. Lihat langit navigasi untuk diskusi lebih lanjut. Sejak sextant dapat digunakan untuk mengukur sudut antara dua benda, dapat diselenggarakan secara horizontal untuk mengukur sudut antara dua landmark yang akan memungkinkan untuk perhitungan posisi pada tabel. sextant A juga dapat digunakan untuk mengukur jarak Lunar antara bulan dan benda langit lainnya (misalnya, bintang, planet) dalam rangka untuk menentukanwaktu

3 .Ukuran

Skala sextant memiliki panjang 1 / 6 dari sebuah lingkaran penuh (60 °); maka nama sextant's (sextāns,-Anti adalah kata Latin untuk "satu" keenam, "εξάντας" dalam bahasa Yunani). octant adalah perangkat serupa dengan skala yang lebih pendek (1 / 8 dari lingkaran, atau 45 °), sedangkan quintant (1 / 5, atau 72 °) dan kuadran (1 / 4, atau 90 °) memiliki sisik lagi.

4 . Keuntungan

Seperti Davis kuadran (juga disebut backstaff), sextant memungkinkan benda-benda angkasa akan diukur relatif terhadap cakrawala, bukan relatif terhadap instrumen. Hal ini memungkinkan presisi yang sangat baik. Namun, tidak seperti backstaff itu, sextant memungkinkan pengamatan langsung bintang. Hal ini mengijinkan penggunaan sextant di malam hari ketika backstaff adalah sulit untuk digunakan. Untuk pengamatan matahari, filter memungkinkan pengamataan langsung

Sejak pengukuran relatif terhadap cakrawala, pointer pengukuran adalah berkas cahaya yang sampai ke cakrawala. Pengukuran dengan demikian dibatasi oleh sudut akurasi instrumen dan bukan kesalahan sinus dari panjang alidade seorang, seperti di sebuah astrolabe pelaut atau instrumen serupa yang lebihtua.Cakrawala dan objek langit tetap stabil bila dilihat melalui sextant, bahkan ketika pengguna pada sebuah kapal bergerak. Hal ini terjadi karena sextant pandangan cakrawala (tak bergerak) langsung, dan tampilan objek angkasa melalui dua mirror yang menentang bahwa kurangi gerakan sextant dari refleksi. sextant ini tidak tergantung pada listrik (tidak seperti banyak bentuk navigasi modern) atau apa pun manusia yang dikontrol (seperti satelit GPS). Untuk alasan ini, itu dianggap sebagai sungguh praktis cadangan alat navigasi untukkapal

5 . Jenis-jenis Sextant

Sextants tradisional memiliki cermin setengah cakrawala. Ini terbagi bidang pandang dalam dua. Di satu sisi, ada pandangan cakrawala, di sisi lain, pandangan dari objek langit. Keuntungan dari jenis ini adalah bahwa baik dan obyek cakrawala langit yang cerah dan sejelas mungkin. Hal ini unggul di malam hari dan dalam kabut, ketika cakrawala bisa sulit untuk melihat.

Whole-cakrawala sextants menggunakan cakrawala setengah-perak cermin untuk memberikan pandangan penuh cakrawala. Hal ini akan memudahkan untuk melihat bila tungkai bawah yang menyentuh benda langit cakrawala. Karena sebagian besar pemandangan matahari atau blan.

Dalam kedua jenis, cermin besar memberikan bidang pandang yang lebih besar, dan akan membuat lebih mudah untuk menemukan benda surgawi. sextants modern sering ada 5 cm atau cermin yang lebih besar, sementara sextants abad ke-19 jarang punya cermin yang lebih besar dari 2,5 cm (satu inci). Dalam sebagian besar, hal ini karena presisi cermin datar telah berkembang lebih murah untuk memproduksi dan perak Buatan cakrawala yang berguna ketika cakrawala tak terlihat. Hal ini terjadi dalam kabut, pada malam-malam tak berbulan, dalam tenang, ketika peninjauan melalui jendela atau di atas tanah dikelilingi oleh pohon atau bangunan. sextants Profesional dapat mount cakrawala yang buatan di tempat perakitan cakrawala-mirror. Buatan cakrawala yang biasanya merupakan cermin bahwa tampilan sebuah t

Kebanyakan sextants mount listrik 1 atau 3 bermata satu untuk melihat. Banyak pengguna lebih memilih tabung pengamatan sederhana, yang memiliki yang lebih luas, lapangan terang melihat dan lebih mudah digunakan pada malam hari. Beberapa navigator mount cahaya-memperkuat bermata untuk membantu melihat garis horizon pada malam-malam tak berbulan. Yang lain lebih memilih untuk menggunakan cakrawala buatan menyala.

Sextants Profesional menggunakan klik-berhenti mengukur derajat dan penyesuaian cacing yang membaca untuk satu menit, 1 / 60 dari gelar. Kebanyakan sextants juga termasuk Vernier pada tombol cacing yang membaca sampai 0,2 menit. Sejak 1 menit dari kesalahan adalah sekitar satu mil laut, akurasi terbaik navigasi langit adalah sekitar 0,1 mil laut (200 m). Di laut, hasil dalam beberapa mil laut, baik dalam jangkauan visual, yang dapat diterima. Seorang navigator yang sangat terampil dan berpengalaman dapat menentukan posisi ke akurasi dari sekitar 0,25 mil laut (460 m).

Perubahan suhu dapat warp busur, menciptakan ketidakakuratan. Banyak kasus pembelian navigator cuaca sehingga sekstan mereka dapat ditempatkan di luar kabin datang ke kesetimbangan dengan suhu luar. yang seharusnya untuk menyamakan perbedaan sudut kesalahan akibat perubahan s uhu Gagang dipisahkan dari busur dan bingkai sehingga panas tubuh tidak warp frame. Sextants untuk digunakan tropis sering dicat putih untuk merefleksikan sinar matahari dan tetap relatif dingin. Sextants presisi tinggi memiliki sebuah invar (baja rendah ekspansi khusus) frame dan busur. Beberapa sextants ilmiah telah dibangun dari kuarsa atau keramik dengan ekspansi bahkan lebih rendah. Banyak sextants komersial menggunakan ekspansi rendah kuningan atau aluminium. Kuningan-ekspansi lebih rendah dari aluminium, tetapi sextants aluminium lebih ringan dan kurang melelahkan untuk digunakan. Ada yang mengatakan mereka lebih akurat karena tangan gemetar seseorang kurang .

Pesawat sextants sekarang keluar dari produksi, tetapi memiliki fitur khusus. Sebagian besar buatan cakrawala untuk memungkinkan mengambil melihat melalui jendela overhead flush. Beberapa juga memiliki averagers mekanik untuk membuat ratusan pengukuran per melihat kompensasi atas ercepatan acak di fluida cakrawala buatan itu. sextants pesawat yang lebih tua memiliki dua jalur visual, satu standar dan yang lainnya dirancang untuk digunakan dalam kokpit pesawat terbuka yang memungkinkan satu pandangan dari langsung di atas sextant di pangkuan seseorang. Lebih sextants pesawat modern periscopic dengan hanya proyeksi kecil di atas pesawat. Dengan ini, para navigator dihitung pra-pandangan dan kemudian mencatat perbedaan yang diamati diperkirakan versus tinggi badan untuk menentukan posisinya.

Setelah pemandangan diambil, itu direduksi menjadi posisi dengan mengikuti salah satu dari beberapa prosedur matematika. Penurunan terlihat paling sederhana adalah dengan menggambar lingkaran sama-elevasi dari objek langit terlihat pada bola dunia. Perpotongan lingkaran dengan lagu mati- perhitungan, atau penampakan lain memberikan lokasi yang lebih tepat.


6 . Perawatan

Sextant adalah instrumen yang lembut. Jika jatuh, busur itu mungkin tikungan. Setelah satu pernah terjatuh, akurasi adalah tersangka. Sertifikasi ulang mungkin dengan instrumen survey dan lapangan besar, atau dengan instrumen presisi optik. Perbaikan dari busur membungkuk umumnya tidak praktis. Banyak navigator menolak untuk berbagi sextants mereka, untuk memastikan bahwa integritas mereka dapat dilacak.

Sextants Sebagian besar datang dengan lanyard-leher; semua tapi termurah datang dengan suatu kasus. perawatan tradisional untuk diletakkan di leher lanyard sebelum menghapus sextant dari kasus, dan untuk selalu kasus sextant antara pemandangan. Sebuah sextant digunakan kurang suatu kasus sangat mungkin rusak.

Untuk menghindari kekhawatiran tentang busur dibengkokkan, navigator serius tradisional membeli sextants baru mereka. kebijaksanaan umum adalah bahwa sextant digunakan adalah mungkin bengkok. Bauer tidak setuju:

7 . Kesalahan Sextant

Ada empat kesalahan yang dapat disesuaikan dengan navigator dan mereka harus dihapus dalam urutan berikut :

Sifat tegak lurus kesalahan Ini terjadi ketika indeks cermin tidak tegak lurus terhadap rangka sextant itu. Untuk menguji ini, tempat lengan indeks pada sekitar 60 ° pada busur terus sextant secara horisontal dengan busur jauh dari Anda pada lengan panjang dan melihat ke dalam cermin indeks. Lengkungan sextant harus muncul untuk melanjutkan terputus ke cermin. Jika ada kesalahan maka dua pandangan akan tampak rusak. Sesuaikan cermin sampai refleksi dan melihat langsung dari busur tampaknya akan terus berlanjut.

Side kesalahan

Hal ini terjadi ketika cakrawala kaca / cermin tidak tegak lurus terhadap bidang instrumen. Untuk menguji ini, pertama nol lengan indeks kemudian mengamati bintang melalui sextant itu. Kemudian memutar sekrup garis singgung bolak-balik sehingga gambar tercermin lewat bergantian di atas dan di bawah tampilan langsung. Jika dalam mengubah dari satu posisi ke posisi lain tercermin lewat gambar langsung di atas gambar unreflected, tidak ada sisi kesalahan. Jika lolos ke satu sisi, ada sisi kesalahan. Pengguna dapat terus sextant pada sisinya dan amati cakrawala untuk memeriksa sextant di siang hari. Jika ada dua cakrawala ada sisi kesalahan; menyesuaikan cakrawala kaca / cermin sampai bintang bergabung menjadi satu gambar atau cakrawala digabung menjadi satu.

Ketika teleskop atau bermata tidak sejajar dengan bidang sextant itu. Untuk memeriksa ini, Anda perlu untuk mengamati dua bintang 90 ° atau lebih terpisah. Membawa dua bintang menjadi kebetulan baik ke kiri atau kanan bidang pandang. Pindahkan sextant sedikit sehingga bintang-bintang pindah ke sisi lain dari bidang pandang. Jika mereka terpisah ada kesalahan collimation. Hal ini terjadi ketika indeks dan cermin cakrawala yang tidak sejajar satu sama lain ketika indeks lengan diatur ke nol. Untuk menguji kesalahan indeks, indeks nol lengan dan amati cakrawala di atas menyesuaikan lain cermin indeks sampai menggabungkan dua cakrawala. Hal ini dapat dilakukan pada malam hari dengan bintang atau dengan bulan.